Selasa, 18 Mei 2010

Bukankah Media Seharusnya Netral?


Selain kecewa dengan politik penuh intrik yang ada di negeri ini saya juga sedang kecewa dengan media massa dan pers di Indonesia yang belakangan semakin terasa gak berimbang,, nggak bisa menjaga netralitasnya dihadapan publik jutaan pasang mata masyarakat Indonesia. Bukankah pers harusnya netral? tidak memihak sisi manapun melainkan menyampaikan kondisi riil yang sebenarnya terjadi di lapangan. Kenyataannya tenyata nggak begitu.

Awalnya saya nggak mengerti dan cuma jadi masyarakat awam yang menelan bulat-bulat sebuah pemberitaan, dan menganggap informasi media -terutama televisi- pasti benar. Karena memang cuma itu yang bisa saya nikmati, nonton program berita televisi sudah menjadi hiburan yang bisa melepas penat dari rutinitas sehari-hari. So,, kebiasaan saya setelah sampai di rumah adalah nyalain tv, nonton berita,, dan selonjoran. Mau ngapain lagi lha wong saya udah males liat sinetron Indonesia yang menjual mimpi dan gaya hidup glamor nan kebablasan,, kadang dibumbui fantasi religius mistis yang aneh. Tapi semakin kesini ternyata sajian media pun terasa makin menjemukan, membosankan. Apalagi ternyata media zaman sekarang punya kebebasan yang kebablasan menurutku -mirip kaya sinetron juga-. Kebebasan yang terlalu bebas sehingga bisa membentuk opini publik. Dan yang paling aneh, media sudah terasa gak netral lagi!

Dua media berita besar di Indonesia misalnya,, bisa memberitakan satu objek yang sama dengan kabar informasi yang berbeda. Suatu hari saya mendapati berita tentang korban lumpur lapindo di Sidoarjo yang bahagia dan hidup sejahtera karena banyaknya bantuan dan santunan. Gak lama kemudian saya pindah ke channel lain dan tiba-tiba sedang memberitakan korban lapindo yang hidup sengsara, menderita, dan ketidaklayakan hidup lainnya. Alangkah lucunya,, kasihan masyarakat disuguhi informasi yang simpang siur dan bertolak belakang.



Saya baru bisa nyengir-nyengir setelah tau, oh ternyata diblik channel berita itu ada tokoh-tokoh yang sedang bersaing menduduki jabatan tertinggi,, padahal dalam partai yang sama. Tapi korbannya adalah masyarakat luas yang bingung dengan ketidakjelasan informasi yang disampaikan.

Hmm... lagi-lagi politik sebabnya. Ga salah ternyata kalo orang bilang politik itu kotor. Dan untuk para awak media yang sedang menikmati kebebasan pers pasca reformasi, pliss,, tolong berikan kami berita-berita yang menyejukkan, informasi yang benar, netral, apa adanya,, tanpa diboncengi kepentingan. Tanpa dibumbui politik yang bisa mengadu domba. Karena kami butuh media yang bisa menjadi jembatan pemersatu bangsa,, bukan membuat kami saling membenci. Media yang mendukung tegaknya Indonesia, yang melalui informasinya bisa membuat kami bangga menjadi bagian dari Indonesia.
Semoga!

Minggu, 16 Mei 2010

Karena Gayus Setitik, Pilih Golput Kemudian

Karena nila setitik rusak susu sebelanga,,
kini saya percaya makna Peribahasa itu. Tadinya kukira orang Indonesia masih punya pandangan jauh kedepan, tidak mudah menggeneralisir kesalahan segelintir oknum menjadi kesalahan besar sebuah sistem, sebuah organisasi. Ternyata tidak. Buktinya ketika seorang Gayus Tambunan yang menjadi nila dalam belanga susu Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Yup,, dengan cepatnya nama buruk itu menjalar kesemua yang berbau fiskus,, petugas pajak,, orang pajak. Tak ayal anggota dewan pilihan rakyat yang terhormat pun banyak berkomentar,, mungkin merasa mewakili suara rakyat,, entah memang karena hati nurani atau hanya ingin masuk tv. Saya tergelitik saat ucapan politisi itu beredar di media, "Jangan berbaik sangka dengan orang pajak", media lainnya menulis "Jangan Percaya Orang Pajak", entah benar atau tidak, bagiku itu artinya sama dengan "Orang pajak itu penjahat semua!". Saya juga nggak pernah tau apa benar itu ucapan nyata seorang anggota dewan atau cuma pelintiran media yang sekarang juga 'pandai' berpolitik.

Terlepas dari itu,, bagiku tindakan menyamakan kesalahan oknum sebagai kesalahan massal sebuah organisasi itu merupakan hal yang tidak etis. Sangat tidak bijak judgement menjelekkan instansi hanya karena perbuatan jahat segelintir pengkhianat, apalagi jika statement macam itu disampaikan wakil rakyat di depan media, yang seharusnya menunjukkan sikap yang jadi panutan. Bukankah seorang tersangka kasus kejahatan sekalipun mempunyai hak untuk dipandang dengan asas praduga tak bersalah? sebelum hukum membuktikannya secara sah dan meyakinkan. Tapi mungkin memang beginilah Indonesiaku saat ini,, berita dengan mudah menjadi opini publik,, sesuatu mejadi besar dan diyakini kebenarannya bila media sudah mengangkatnya besar-besar menjadi headline. Apalagi jika sudah didukung judgement menggeneralisir ala elite politik yang kadang menggelitik.

Ah,, saya sudah lelah dengan semua pandangan buruk ini,, air susu dalam belanga memang sudah tercemar nila. Karena Gayus Setitik Rusak DJP Sebelanga. Tapi saya cuma mau bekerja ikhlas setulus hati, yang saya tau itu benar,, bukan negosiasi bejat seperti yang mereka tuduhkan, karena aku tak mau mengotori tubuh ini dengan rizki yang tidak halal,, apalagi sampai kepada keluarga dan orangtuaku tercinta. Politik memang kejam,, tak salah ternyata ada orang bilang politik itu kotor. Kini aku pun mengerti,, mengapa nenekku menolak untuk ikut ke TPS (Tempat Pemungutan Suara) saat pemilu. Karena baginya tak ada lagi yang bisa mewakilinya dalam urusan politik. Akupun kecewa karena ternyata pertai politik yang aku contreng, yang kuanjurkan dipilih keluargaku ternyata adalah partai politik yang telah membuatku malu dengan profesi dan tempatku mengabdi, yang membuatku seolah hina mengais rizki. Ah,, aku tak ingin antipati dengan politik,, tapi seorang politikus mengajarkanku tentang pribahasa "Karena Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga",, rasanya politikus itu pula yang mengajarkanku untuk tidak lagi memilih partainya,, karena dia seorang tak ingin lagi sepertinya ku menggunakan hak suaraku. Rasanya pemilu mendatang aku ikut nenekku saja. Golput. Tapi ini pendapatku sekarang, entah apa yang kupikirkan nanti...

Minggu, 09 Mei 2010

Persib vs Bontang FC: Elloco Hattrick, seragam Persib tak polos lagi

Dari ajang lanjutan Piala Indonesia 2010 akhirnya ambisi Persib menjadi yang terbaik terbuka perlahan setelah berhasil mengandaskan Bontang FC di Surabaya Minggu malam, 09 Mei 2010. Sebelum pertandingan dimulai mesin gol Persib, Christian Elloco Gonzales sesumbar akan mencetak hattrick, dan si gila dari Uruguay ini ternyata tidak bercanda, terbukti dari golnya yang berhasil merobek jala Bontang FC pada menit 27, 43, dan 61. Satu gol lainnya disumbangkan oleh atep melalui tendangan bebas di menit ke-56.

Bontang FC sebenarnya berhasil mengambil alih jalannya permainan pada babak pertama, bahkan Persib hampir frustasi karena tidak bisa berkembang. Namun sebuah kerjasama apik antara Airlangga 'Ronggo' Sucipto, Atep, dan Elloco Gonzales pada menit ke-27 yang menghasilkan gol pertama Persib akhirnya menambah motivasi dan daya juang anak-anak asuhan Robby Darwis. Bontang FC tidak mau kalah,, hingga sisa babak pertama pun didominasi oleh penguasaan bola anak asuhan Fachri Husaini. Lewat kemelut di depan gawang pada menit ke-42 akhirnya Feri Satria berhasil menceploskan bola ke gawang Persib yang membuat Kiper Markus Haris Maulana harus bersusah payah mengamankan gawangnya lewat bola-bola liar. Kurang dari 2 menit Persib Bandung berhasil kembali unggul,, Elloco Gonzales mencetak gol keduanya melalui umpan dari Wildansyah yang masuk menggantikan Satoshi Otomo. Gol kedua Persib ini agak berbau Offside,, melalui umpan terobosan Eka Ramdani sebenarnya Wildansyah sudah berhasil berkelit dari jebakan Offside,, namun umpannya kepada Elloco yang berdiri bebas ketika berhadapan dengan kiper Ade Mochtar malah beraroma offside, namun wasit akhirnya mengesahkan gol kedua untuk Persib.

Di babak kedua Persib berhasil keluar dari tekanan Bontang FC,, Atep sukses mencetak gol melalui tendangan bebas pada menit ke-56. Dan yang ditunggu-tunggu,, janji sang top skorer liga Indonesia 3 kali berturut-turut,, Gonzales untuk mencetak Hattrick dipenuhinya saat Elloco mengekseskusi tendangan bebas di menit ke-61. Kondisi Persib yang sudah diatas angin dengan keunggulan 3 gol membuat Bontang FC terlihat tidak bernafsu lagi mengejar ketertinggalan. Hingga peluit di menit ke 90 dibunyikan Persib tetap unggul 4-1 atas Bontang FC.



Dibalik kemenangan 4-1 dan janji Gonzales yang terkabul untuk mencetak hattrick,, ada hal baru yang terlihat dari kubu Persib di ajang Piala Indonesia babak ini. Jika pada tiga pertandingan penyisihan sebelumnya seragam tim persib hanya biru-biru putih polos tanpa sponsor,, maka pada lanjutan Piala Indonesia kali ini selain merk kaos Diadora kini sudah tertempel juga sponsor berupa Honda. Mungkin hal yang biasa terlihat jika persib main di ISL,, karena memang itulah sponsor pendukung Persib di Ajang Indonesia Super League. Berhubung kontrak para sponsor ini cuma untuk ISL, maka mereka tidak lagi terlihat di seragam tim untuk Piala Indonesia. Nah syukur deh akhirnya jika Honda bersedia juga mensponsori persib di Piala Indonesia,, mudah-mudahan sponsor lain yang mendukung di ISL juga bisa segera terpampang 'wajahnya' di seragam tim Persib untuk Piala Indonesia =).



gambar: kangpriyanto.files.wordpress.com; gururupa.forumotion.com

Jumat, 07 Mei 2010

persib VS persiwa: Saatnya Maung Muda Unjuk Gigi!!




Seneng banget akhirnya di pertandingan 'balik bandungnya' yang kedua Persib berhasil menang telak 3-0 atas tamunya Persiwa Wamena si Badai Pegunungan. Setelah sebelumnya hanya bisa bermain imbang 0-0 versus Persipura di 'kandang sesungguhnya'Persib Bandung, Stadion Siliwangi Kota Bandung.

Gol cepat pertama diciptakan Elloco Gonzales pada menit ke 5 yang menumbuhkan kepercayaan para pemain. Diawal babak kedua kepercayaan pelatih Robby Darwis kepada pemain muda langsung dibuktikan dengan gol cepat Irwan Wijasmara yang masuk menggantikan Satoshi Otomo. Tidak lama kemudian giliran Wildansyah yang tandukannya mampu memperdaya kiper Persiwa Wamena. Satu menit setelah peluit babak kedua dimulai sebenarnya Persiwa berhasil mencetak gol namun wasit menganulir gol tersebut. Kedudukan 3-0 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan. Modal kemenangan ini menambah koleksi poin persib menjadi 47 poin merebut kembali posisi ke-4 klasemen sementara LSI dari PSPS Pekan Baru.


video-persib-persiwa-indonesia-anthem

Kepercayaan pelatih Persib Bandung untuk pemain muda ternyata memberi motivasi labih kepada para pemain muda persib yang ditarik dari Persib Junior ini,, mereka berhasil membuktikan ketajaman mereka,, semoga semakin banyak kepercayaan yang diberikan pelatih,, agar kelak muncul regenerasi penerus Persib hasil binaan sendiri yang tak kalah dengan Eka Ramdani dan Atep. Semoga kemenangan kandang Persib ini memberi motivasi untuk menampilkan permainan terbaiknya pada pertandingan selanjutnya yaitu Persib Bandung Versus Bontang FC pada Minggu, 9 Mei nanti.

GO PERSIB BANDUNG!!